Tampilkan postingan dengan label kemerdekaan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kemerdekaan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 15 Februari 2014

Pembebasan Irian Barat



Dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) yang diselenggarakan di Den Haag Belanda pada tanggal 23 Agustus sampai 2 September 1949, salah satu keputusan dalam konferensi tersebut antara lain bahwa masalah Irian Barat akan dibicarakan antara Indonesia dengan Belanda satu tahun setelah Pengakuan Kedaulatan. Dari keputusan ini terjadi perbedaan penafsiran antara Indonesia dengan Belanda. Pihak Indonesia menafsirkan bahwa Belanda akan menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia. Tetapi pihak Belanda menafsirkan hanya akan merundingkan saja masalah Irian Barat. Dalam perjalanan waktu, Belanda tidak mau membicarakan masalah Irian Barat dengan Indonesia.

Sumpah Pemuda


Pertama, kita mulai dari sejarah Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda adalah bukti otentik bahwa tanggal 28 Oktober 1928 bangsa Indonesia dilahirkan. Oleh sebab itu sudah seharusnya segenap rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia.

Proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan hasil dari perjuangan keras rakyat yang selama ratusan tahun berada di bawah garis penjajahan atau tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian

Jumat, 14 Februari 2014

Peranan Islam dalam Kemerdekaan Indonesia

Dalam sejarah Indonesia umat Islam mempunyai peranan penting, baik dalam mempertahankan negara Indonesia maupun dalam membangun Negara Republik Indonesia. Selama kurang lebih tiga setengah abad, Indonesia meringkuk dalam cengkeraman penjajah. Kekayaan alam Indonesia yang melimpah ruah itu semuanya mengalir ketangan penjajah. Kemudian penjajah itu bukan saja menjajah politik bangsa saja, tetapi juga menjajah hak asasi bangsa Indonesia yang paling dasar bagi umat Islam, yaitu menjajah faham-faham agama Islam untuk ditukar dengan faham Komunisme , Liberalisme, dan agama lain.

5 Pejuang Perempuan Terhebat Sejagat


Dalam sejarah perang dunia kaum perempuan biasanya selalu dikisahkan hanya berperan sebagai perawat atau mempersiapkan logistik tentara laki-laki. Namun tidak semua perempuan di medan perang berperan seperti itu. Sejumlah pejuang perempuan bahkan turut andil di garis depan melawan pasukan musuh. Keberanian dan ketangguhan mereka tidak kalah dengan tentara laki-laki. Beberapa nama mereka bahkan dicatat dengan tinta emas sejarah sebagai pejuang tangguh yang berhasil memimpin pasukan menghadapi kecamuk perang di negerinya.

Tragedi Trisakti Sulut Api Reformasi 1998

LIMA belas tahun yang lalu, enam mahasiswa Universitas Trisakti tewas tertembus peluru polisi. Mereka menjadi martir saat melakukan aksi demonstrasi menolak pemilihan kembali Soeharto sebagai Presiden, pada 12 Mei 1998 silam. Kematian pejuang pro demokrasi itu, dengan cepat menyebar dan membakar amarah rakyat.

Peristiwa itu terjadi saat ribuan mahasiswa menggelar longmarch dari kampus Trisakti di Grogol,

Peristiwa 10 November 1945



PERISTIWA 10 November 1945 yang sekarang dikenal sebagai Hari Pahlawan, merupakan satu peristiwa heroik segenap rakyat Indonesia, dalam mempertahankan kemerdekaan yang diproklamasikannya, pada 17 Agustus 1945.

Peristiwa bersejarah ini, dipicu oleh tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby, dalam pertempuran di Surabaya, Jawa Timur. Dalam peperangan itu, Mallaby tewas terpanggang di dalam mobil yang ditumpanginya, diduga akibat terkena lemparan granat, saat melintas di depan Gedung Internatio.

Pemberontakan G 30 S/PKI dan Kesaktian Pancasila



Negara dalam keadaan lemah. Timgul banyak penyelewengan, korupsi, kultus individu dan partai-partai bersaing secara tidak sehat. Keadaan ini mendorong PKI untuk melancarkan pemberontakan. Untk itu PKI telah melakukan beberapa persiapan, antara lain:
1. Melatih Pemuda Rakyat dan Gerwani.
2. Menyebarkan desas-desus tentang adanya Dewan Jenderal yang akan merebut kekuasaan pemerintah.

Peristiwa Rengasdengklok



Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa dimulai dari "penculikan" yang dilakukan oleh sejumlah pemuda (a.l.) Soekarni, Wikana dan Chaerul Saleh dari perkumpulan "Menteng 31" terhadap Soekarno dan Hatta. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.00. WIB, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia,sampai dengan terjadinya kesepakatan antara golongan tua yang diwakili Soekarno dan Hatta serta Mr. Achmad Subardjo dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan.

Kamis, 06 Februari 2014

Cut Nyak Dien, Ratu Aceh

Cut Nyak Dien yang seorang pejuang asal Aceh ini lahir sekira tahun 1848 dari keluarga bangsawan Aceh. Menurut catatan sejarah Indonesia, Cut Nyak Dien masih memiliki garis keturunan langsung dari Sultan Aceh dari garis ayahnya. Di usianya yang masih belia, yakni 14 tahun, Cut Nyak Dien dinikahkan dengan Teuku Ibrahim Lamnga. Dari pernikahan ini lahir seorang anak laki-laki.

Ketika Perang Aceh meletus tahun 1873, Cut Nyak Dien berada di garis depan pertempuran melakukan perlawanan terhadap Belanda yang memiliki alutsista lebih lengkap dan modern. Namun, itu tak berarti, Cut Nyak Dien bisa ditaklukkan dengan mudah. Dalam masa periodenya, Belanda membutuhkan waktu selama bertahun-tahun untuk “menekannya” sampai dia dan anak buahnya memutuskan mengungsi ke daerah di Aceh yang lebih terpencil.

Suami pertama Cut Nyak Dien, Teuku Ibrahim Lamnga, gugur saat pecah perang di Sela Glee Tarun. Di sinilah, muncul tokoh pahlawan nasional lainnya, yakni Teuku Umar, yang kelak menjadi suami kedua bagi Cut Nyak Dien sekaligus rekan seperjuangan.