Bismillahirrahmanirrahim.
Pernahkah engkau dikecewakan seseorang? Seperti apa rasanya?
Pedih bukan? Bak tersayat-sayat sembilu, kata orang. Benar, tepat sekali.
Rasanya menyesal sudah mengenalnya, mengapa begini mengapa begitu, benci sangat
kepada dia.
Tetap berkata “tidak” padahal dalam hati menjerit, pernahkah
kau merasakan? Terlalu pengecutkah itu? Memang kadang apa yang diucap
berbanding terbalik dengan hati, dan terkadang kau tak butuh alasan untuk
menjelaskan apa yang terjadi.